Hari kamis (27/2), Suasana di aula SMA Unggulan BPPT Al Fattah Lamongan nampak berbeda dari biasanya. Para peserta yang terdiri dari jajaran dewan guru, pembina pondok, peserta didik serta wali peserta didik nampak khidmat mengikuti kegiatan do’a bersama yang dipimpin oleh KH. Masduqi.

Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun tersebut selain sebagai ajang silaturahmi bersama, juga dalam rangka untuk mendo’akan kesuksesan sekolah dan peserta didik menjelang kegiatan ujian (usp-bks, praktek, unbk, utbk, pph, pat, dan ujian lainnya).

Acara do’a bersama ini dimulai pada pukul 10.20 wib dan diawali dengan lantunan sholawat nabi mahalul qiyam. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari bapak kepala Sekolah, Nur kakim, M.Pd. Dalam pidato sambutannya, beliau menyampaikan informasi tentang jenis-jenis ujian sekolah yang akan dihadapi oleh para peserta didik, terutama untuk siswa-siswi kelas XII.

Selain tentang ujian, bapak Kepala Sekolah juga menginformasikan jalur-jalur PMB Universitas se Indonesia serta upaya pengawalan serta pendampingan yang dilakukan oleh pihak sekolah pada para peserta didik mulai dari proses pendaftaran hingga tes masuk perguruan tinggi. Hal ini sebagai wujud perhatian dan tanggung jawab dari sekolah dalam upaya mengantarkan anak didiknya sukses melangkah ke jalur yang lebih tinggi.

Dalam kesempatan tersebut, beliau juga menuturkan harapannya, “Saya sangat berharap dengan adanya kegiatan seperti ini bisa menjadi sarana mempererat jalinan silaturahmi yang bisa menjadi sebab terciptanya kerja sama yang baik antara pihak sekolah dengan para wali peserta didik. Saya juga memohon pada para wali peserta didik untuk tidak bosan-bosan mendo’akan putra-putrinya, minimal setelah sholat fardhu, agar setiap langkah yang ditempuh putra-putrinya senantiasa mendapat kemudahan dan kesuksesan.”

Selain itu, sebelum memasuki acara inti yang berupa do’a bersama, para wali peserta didik juga mendapat banyak pencerahan dari Abah Duqi. Dalam tausiahnya, beliau menyampaikan mengenai adab dan tata cara berdo’a yang baik, terutama dalam hal menata niat sebelum berdo’a serta wajibnya menghadirkan keyakinan dalam hati ketika melantunkan do’a.

Tidak hanya memberikan ceramah, Abah Duqi juga berkenan memberikan ijazah wirid sebagai usaha batiniyah agar diberikan kemudahan dan kesuksesan menggapai cita-cita dan keinginan, yaitu dengan mengamalkan secara istiqomah membaca surat Yasin yang diulang sebanyak 4 kali dalam satu duduk. Selanjutnya pada sesi akhir atau do’a bersama, semua yang hadir nampak larut dalam bacaan-bacaan dzikir yang dilantunkan oleh Abah Duqi. (JD)