Dalam postingan rubrik Guru Menulis kali ini, tim redaksi Iqro’ Library menyajikan kembali tulisan  yang pernah termuat di majalah SKILL edisi tahun 2017. Tulisan yang berisi tanya jawab seputar permasalahan peserta didik tersebut diasuh oleh ibu Sri Lestari, S.Pd dalam rubrik Konsultasi Psikologi. Check it Out !

Pertanyaan :

  1.    Ibu tari yang saya hormati, saya ingin tanya. Bagaimana cara mengatasi rasa minder karena mempunyai IQ yang rendah ? teman-teman sering sekali tidak menghargai jerih payah, ingatan dan pemikiran saya. Dan apakah IQ rendah itu merupakan keturunan ? mohon penjelasannya ya bu ! (AA-XI-2)
  2. Bu, saya ingin curhat, bagaimana cara mengatasi rasa tidak krasan ? Sebenarnya di hati ini ingin sekali seperti teman-teman lain yang krasan di pondok, akibat rasa tidak krasan itu saya jadi kurang bersemangat dalam belajar bu. Mohon solusinya ! (TDk X-1)
  3.    Ibu Sri Lestari yang baik, pada kesempatan ini saya ingin bertanya dan mohon diberikan solusi yang terbaik. Saya merasa resah dengan problem yang saya hadapi. Begini bu, saya kan punya teman, yang dulunya sih dekat banget. Tapi sekarang dianya sangat berbeda. Dia selalu menjauh ketika ada saya. Dan ketika bertemu, menyapa pun tidak. Saya ingin mengawali tetapi saya juga malu. Seingat saya, tidak ada masalah yang benar-benar serius bu. Bagaimana solusi menghadapi teman seperti itu bu ? (Hamba Allah XII-3)
  4.    Saya ingin bertanya, Bagaimana cara menjaga agar tetap bersemangat dalam belajar bu? kadang saya terlalu bersemangat sampai teman-teman saya heran. Kadang juga semangat saya tiba-tiba kendor sehingga malas melakukan hal apapun. (XY fact XI)
  5.      Ibu Sri Lestari yang baik hati, saya ingin solusi dari ibu, ini tentang ortu saya bu, yang ingin agar saya mengambil jurusan A di perkuliahan ketika saya sudah lulus, tapi keingina itu berbeda dengan pilihan hati saya bu. Saya juga merasa lebih kompeten di jurusan yang saya pilih bu. Mohon diberikan solusinya ya bu ! (Putri Malu XII-1)

Jawaban :

  1.  Nanda yang cerdas,  Allah menciptakan kita semua di dunia ini dengan penuh kemuliaan dibanding jin, tumbuhan dan binatang . Semua manusia pasti mempunyai kelebihan dan kurangan, kelebihan untuk senantiasa bersyukur sedang kekurangan untuk senantiasa bekerja keras memperbaikinya.  Disitulah keadilan Allah swt.

Beberapa Ilmuwan /peneliti , Antara lain Christopher Chabris  dan David Laibson dalam risetnya menemukan  bahwa kecerdasan tak dapat dihubungkan dengan gen spesifik yang diuji..  Secara biologi kecerdasan seorang ibu akan menurun ke anaknya khususnya yang laki-laki.  Tapi jangan langsung menyalahkan orang tua kita lho!, karena IQ itu juga dipengaruhi beberapa hal yaitu pola makan, lingkungan, pola asuh, dan pendidikan.

Allah itu maha adil, tidak membeda-bedakan tingkat kecerdasan seseorang sejak lahir. kecerdasan bisa kita dapatkan asal kita mau terus belajar dan bekerja keras. Yang merasa bodoh, jangan merasa putus asa. Berusahalah untuk menjadi pintar karena itu bisa diupayakan.

Dalam realitas kehidupan, kita tidak cukup hanya Memiliki IQ yang tinggi saja , akan tetapi kepribadian yang tinggi sangat diperlukan juga, Bisa jadi ada seseorang yang IQ nya rata-rata bisa sukses karena kedisiplinan, ketekunan,,ketelitian,keuletan,spiritual dan emosionalnya. Sebaliknya ada seseorang yang IQ tinggi, karena kepribadiannya lemah tidak bisa meraih impiannya. Maka jangan cemas nanda Yang berIQ rata-rata, karena IQ bukan segalanya. solusi ampuh untuk yang minder ber IQ rendah adalah :

  1. Menerima kekurangan yang ada pada dirinya
  2. Mengeksplor kelebihan yang kita punyai
  3. Menghargai diri sendiri
  4. Mencari teman yang mendukung bukan yang mematahkan
  5. Meningkatkan  kemampuan dan pengetahuan
  6. Mencari tantangan
  1. Nanda yang semangat, pertanyaan nanda mengingatkan saya pada anak TK atau Paud yang baru pertama masuk sekolah. Biasanya Orang tuanya akan mengantar bahkan ikut duduk di dekat nya sampai dia benar-benar nyaman di sekolahnya. Nah! Apakah nanda ingin diperlakuakan seperti itu? Saya yakin tidak.

Lalu harus bagaimana di lingkungan yang baru yang bernama pondok?

Ketika kita tidak krasan mondok, solusi pertama yang harus kita cari adalah apa yang menyebabkan tak krasan itu apa. Bisa  jadi penyebanya adalah susah beradaptasi dengan lingkungan yang baru, atau mau yang lama.yang pernah dialami. Orang yang tidak mau perubahan adalah orang yang susah beradaptasi.

Rasanya tak mungkin kita hidup tanpa sesuatu yang baru. Iya kan ? Tempat baru, lingkungan baru, teman-teman baru, adat-istiadat baru, dsb. Nah ketika menghadapi semua yang baru-baru itu gimana sih rasanya? Mayoritas pasti canggung, gugup, serasa asing, penasaran juga, ‘takut’ tidak diterima atau diakui, dst. Campur aduk deh!

Sejatinya rasa-rasa itu datang karena kita belum mengalami atau terjun langsung dalam lingkungan baru tersebut. Istilahnya sih udah ‘suudzon’ duluan. Wajar… tapi kalau tidak segera diatasi bisa repot juga loh! Well, kita bahas 8 Tips Agar Cepat Beradaptasi dengan Lingkungan Baru berikut!

  1. Jangan Dulu Asal Nebak

Tak jarang ketika masuk ke sebuah lingkungan baru, kita akan berpersepsi sendiri. Contohnya pas kita masuk ke sebuah sekolah, kita suka tiba-tiba nebak ‘ini sekolah favorit, sedangkan aku otaknya limit! wah gak bakal bisa ngimbangin nih! ’, ‘kayaknya murid-murid di sekolah ini gak asyik deh!’, ‘jangan-jangan aku bakal gak betah nih di sini!’, bla… bla… bla…

  1. Siap Sedia

Kalau kita sudah tahu sedikit-banyak tentang lingkungan baru tersebut, tentu kita harus siap sedia fisik dan mental. Kita mesti punya gambaran tentang bagaimana harus bersikap, kebiasaan apa yang diterima atau tidak, cuacanya seperti apa, adat-istiadatnya bagaimana, watak orang-orangnya seperti apa dst.

  1. Memulai Percakapan

Ketika kita ada dalam pusaran lingkungan baru, yang dilematis dalam benak kita adalah; kalau diam terus takut dibilang jutek, kalau tiba-tiba hangat takut dikira Sok Kenal Sok Dekat… Jadi?

Jika kita bandingkan efek negatifnya, pilihan kedua lebih baik. Sebisa mungkin kita bersikap hangat dengan senyum, menyapa bahkan membuka percakapan. Kita niatkan semata-mata agar terjalin rasa sayang setelah saling mengenal.

  1. Bertanya Saja

Oh ya, lingkungan baru tentu asing bagi skema diri kita. Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita ketahui keadaan sekitar dengan bertanya pada orang sekitar. Wajar kita banyak bertanya, malah orang yang ditanya pun tentu tak akan risih. Saya yakin mereka bakal ‘welcome’.

  1. Berkeliling

Mau di tempat KKN, sekolah baru, tempat kerja baru, dst… ada baiknya kita berkeliling untuk melihat dan memahami situasi lapangan. Pada saat itu kita dan orang-orang ‘lama’ akan saling bertemu, nah itulah waktu yang tepat untuk saling membalas senyum, tanya-jawab sederhana, bersalaman, dsb. Sehingga mereka dan kita akan sama-sama tidak kaget dan saling menerima keberadaan masing-masing.

  1. Sugesti diri

Tips yang bermanfaat lain adalah mensugesti diri dengan hal-hal positif. Yakinkan dalam diri kita bahwa lingkungan yang baru akan memperkaya diri kita sendiri dengan cerita-cerita baru, teman-teman baru, adat-istiadat baru, pengalaman baru, dst. Semua itu akan menyenangkan dan pasti melekat dalam ingatan. Sugesti itu dijamin memberi gairah dalam kehidupan di lingkungan baru kita!

  1. Berbaur

Sebetulnya kita tak perlu memaksa diri untuk cepat-cepat menerima lingkungan baru. Kita tidak mesti sesegera mungkin berbaur dengan hal-hal formal dalam lingkungan tersebut. Ketika di Pondok, misalnya. Jika masih malu dan enggan, jangan dulu berpartisipasi dalam kegiatan yang resmi, Secara perlahan, dekati saja dulu teman-teman dengan membaurkan diri untuk mengobrol, bersih-bersih asrama/pondok, sholat berjamaah, dst. Setelah diri merasa nyaman pun, partisipasi lain bakal menyusul.

  1. Be your self!

Meski kita hidup di lingkungan baru, rasanya kita tak perlu memalsukan diri dengan identitas dan kepribadian baru. Cepat atau lambat, waktu akan tetap membongkar siapa diri dan karakter kita. So, demi kenyamanan dalam bergaul dan interkasi, tetaplah jadi diri sendiri. Namun jangan lupa untuk menjunjung adat tempat kita berpijak.

Silahkan mencoba!!!

  1. Nanda yang baik, Sebenarnya ketika kita berteman hendaknya pakai prinsip jangan terlalu menyayangi dan jangan terlalu membenci. Jadi wajar wajar saja.Karena bisa jadi teman yang kita sayangi akan berubah menjadi yang dibenci atau sebaliknya yang dibenci berubah menjadi yang disayangi. Ketika berteman jangan pilih-pilih semua mendapatkan hak yang sama. Memang dalam hidup kita, pasti punya sahabatatau teman dekat. Ketika sahabat menjauh. Langkah pertama kita harus mencari tau penyebabnya sampai ketemu. Tidak mungkin tiba-tiba menjauh tak ada sebabnya.  Yang ke dua Berusahalah tidak menyalahkan  teman dan instrospeksi diri siapa tau penyebabnya adalah kesalahan yang tak disadari oleh kita. Yang ke Tiga berusaha sungguh –su,ngguh menanyakan apa masalahnya jadi diam dan menjauh. ( jangan malu, takut ). Yang ke empat lakukan semua dengan ikhlas dan tulus agar berpahala dan tak sia-sia, Jika ternyata nanda yang salah maka akuilah kesalahan dan minta maaflah pada sahabatmu.
  1. Nanda yang bersemangat, Semangat itu laksana Hand Phone yang kita punya, Jika strumatau dayanya  habis maka HP tak bisa dipakai. Agar HP tetap bisa dipakai harus dicas sampai penuh, Jika habis dayanya ya dicas lagi terus dan terus. Mencas baterai tiada henti, kalau HP kita ingin tetap menyala. Begitu jga semangat yang ada pada diri kita. harus juga dicas ketika lemah. Mencas baterai dengan mengalirkan tenaga/energi listrik lewat kabel. Kalau mencas semangat adalah memberi aliran spirit ke dalam hati dan otak kita melalui mata perasaan dan telinga kita. Apakah aliran spirit tersebut? Bisa jadi bacaan yang membuat kita semangat, suara/nasihat yang membuat kita semangat, teman yang menjadikan kita merasakan semangat. Berikut ini ada beberapa tip semoga bermanfaat. Agar tetap bersemangat belajar :
a.   Tetapkan,luruskan dan ikhlaskan terlebih dahulu niat belajar, agar fokus, dan berkah ilmunya
b.   Semua ilmu sangat penting dalam hidup kita maka pelajarilah. Dengan mengangap penting semua mapel, maka nanda akan merasa senang membaca buku mapel apapun di setiap lembarnya
c.   Jangan pernah membenci satupun guru mapel, karena jika nanda membenci/tidak suka maka akan berefek pada semangat belajar juga  
d.  Jangan pernah memberi gelar pada salah satu mapel  sulit atau mudah. Secara psikis akan mempengaruhi semangat belajar nanda.. tanamkan dalam otak kita semua ilmu bisa  dipelajari
e.     Selalu Tanamkan dalam diri kita siapa sungguh-sungguh dan fokus pasti dapat.
  1. Nanda yang berbakti pada orang tua, masalah beda pendapat dengan orang tua dalam pilihan prodi ketika nanti kuliyah, itu wajar.Kita masih punya waktu kurang lebih 6-7 bulan untuk berdiskusi dengan ayah atau ibu untuk membahas perbedaan itu. Yang paling penting adalah komunikasikan dengan orang tua nanda dengan cara yang baik. Bagaimanakah cara baik itu ? Misalkan sampaikanlah dengan jujur kemampuan dan minat nanda. Saya yakin Orang tua akan memahami keinginan anaknya, jika nanda berkomunikasinya secara baik-baik dan santun.Kalau orang tua masih tetap memaksakan pilihannya, terima saja. Bukankah kita bisa meletakkan pilihan orang tua di nomer pilihan ke dua atau ke tiga.

Sebenarnya secara psikis Orang tua tidak tega untuk tidak mendukung pilihan putera putrinya dengan catatan kita serius dan bertanggung jawab dengan pilihan kita.Yang penting jangan memikirkan hal-hal yang belum terjadi yang kita anggap sulit dan menakutkan, tetapi berusahalah keras dan terus untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan sampai dapat. Sabar itu bergerak, berusaha bukan diam tak berbuat apa-apa. Semoga bias dipahami.