Oleh : Ki Ans*

Hasrat berkuasa adalah insting setiap makhluk, lebih-lebih manusia. Kerumuman serigala terkadang terlibat pertempuran hebat dengan sesama serigala, hanya untuk berebut teritorial kekuasaannya. Sejarah perebutan kekuasaan tampaknya seiring dengan peradaban manusia ada. Kisah epos Mahabrata adalah sangat melegenda yang substansi kisahnya juga tentang perebutan kekuasaan antara Pandawa dan Kurawa.

Fenomena di atas planet Bumi ini, akan selalu terukir dengan kisah-kisah perebutan kekuasaan yang hebat dan brutal, yang kadang menegasikan sisi-sisi kemanusiaan yang mestinya dijaga dan dijunjung tinggi. Perebutan kekuasaan, akan terus berlangsung hingga cerita peradaban anak manusia berakhir. Kisah-kisahnya akan tersinkronkan dengan perkembangan zamannya.

Bisa jadi perebutan kekuasaan itu adalah garis takdir yang tidak mungkin anak manusia menghindarinya, karena selalu di baliknya adalah dua misi dari pihak-pihak yang berebut. Misi kebaikan sebagai representasi langit juga merupakan alasan sebagai justifikasi legal adanya perebutan kekuasaan, yang akan berhadapan dengan representasi kekuatan gegelapan (the dark power).

Konflik Karen yang pernah terjadi bagi peradaban anak manusia adalah perang saudara terpanjang di dunia, yang telah dimulai pada tahun 1949 dan masih berlanjut. Konflik Karen melibatkan orang-orang Karen, salah satu kelompok etnis terbesar di Asia Tenggara, yang telah berperang sejak lama untuk negara Karen yang terpisah di Myanmar (Burma).

Dua peserta utama dalam perang saudara ini adalah Karen National Union dan Burmese Tatmadaw. Yang pertama adalah organisasi politik rakyat Karen, dilengkapi dengan sayap bersenjata (Tentara Pembebasan Nasional Karen), dan Tatmadaw ke organisasi militer resmi Myanmar.

Senandung doa Nabi Sulaiman as, agar diberikan “kekuasaan yg tidak mungkin pernah( ada ) diberikan seseorang sesudahnya” seringkali distigma sebagai doa politik kekuasaan. Apa urgensi kekuasaan? kekuasaan adalah otoritas mengelola yang diorientasikan untuk terbangunnya sebuah tatanan dalam kehidupan agar menjadi berkemajuan ,berkeadilan, berkemakmuran dan berkeadaban.

Prinsip-prinsip tersebut adalah utama sebagai suatu visi bagi siapa saja yang berkehendak untuk berkuasa. Dengan demikian, mimpi atau berharap menjadi penguasa, prinsip orientasi dasarnya adalah perubahan ke arah lebih menjanjikan publik.

Mimpi berkuasa adalah dalam rangka menaklukan kedzaliman, ketidakmapan, ketidakadilan dan kedisharmonisan menjadi sebaliknya. Dari paparan di atas, tegasnya siapapun yang berdo’a agar diberikan kekuasan, berarti sama halnya berdo’a agar diberikan peluang berjuang utk melakukan perubahan ke arah yg lebih baik.

Perebutan kekuasaan, akan masih terus berlangsung hingga waktu yang tidak bisa ditentukan sampai kapan berakhir. The king of dark, sedang memperkuat basis ideologi agar semakin melekat dan menjadi mindset para pemeluknya. Kekuasaan baginya adalah menu lezat sebagai pemuas birahi nafsu,sekaligus medium ritual kepada kegelapan.

Tabuh genderang perlawanan terhadap kegelapan masih bertalu-talu sepanjang cahaya putih bersinar masih belum jelas tampak warnanya. Jika gelap masih dominan dan menjadi arus utama, maka medan perang perebutan kekuasaan masih belum akan berakhir. Instrument pemenangan harus disiaprapikan ,barisan-barisan tentara kebenaran harus diluruskan, partai-partai atas nama kemanusiaan harus direkontruksi agar beroperasional efektif demi perebutan kekuasaan atas nama kemakmuran dan justice for all.

Ki Ans /21

*Penulis adalah lokomotif diskusi “Jam’iyah Al Qohwah”