Oleh : Mbah Jogo

Sayup-sayup masih kudengar dari bilik tersembunyi
Bait-bait sekar macapat lirih mengalun
Menembus dinding hatiku yang kian merapuh
Dihantam rinduku pada bau bunga sedap malam

Aku masih diam tak bergeming
Kututup rapat-rapat kedua telingaku
Agar tak lena aku dalam nostalgia
Bayang-bayang masa kecil yang sejujurnya sangat indah
Namun mengapa hati ini menolaknya

Kidung masih bertalu-talu
Seribu ceritera leluhur merasuk di kalbu
Membawa sukmaku melayang menembus langit malam
Sedang ragaku menyerpih
Membentuk aksara pupuh Dhandhanggula
Menguntai kisah sang Rangga Hadi

Aku terkesiap dalam desir ketakjuban
Dan tetiba saja,
Secercah cahaya keemasan menghempasku ke bumi
Jatuh di sebuah surau kecil kampung halaman
Telah kudapati aku, duduk bersila di barisan para bocah

Kulihat simbah duduk di depan pangimaman
Nampak khusuk berkomat-kamit
Serak suaranya menembangkan Kencana Sinangling
Meruntut dongeng tentang leluhurku
Kisah perjalanan hidup Mbah Lamong

“Kamu wudhu dulu Lhe, agar tak mengantuk,” tutur simbah
Segera saja kuberanjak menuju telaga di samping surau
Saat kutangkupkan kedua telapak tangan membasuh wajahku
Aku seperti hidup kembali di masa itu
Masa dimana masih kugenggam erat rinduku yang dulu

Gresik Kedhaton, 24 Maret 2020

Kencana Sinangling adalah literatur kuno yang berisi bait-bait pupuh Dhandanggula yang menceritakan tentang sejarah kota Lamongan.